Skip to main content

Data Warehouse Terdistribusi

 


Nama                : I Nyoman Jyotisa

NIM                  : 1905551092

Matakuliah       : Data Warehouse

Nama Dosen    : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana


Data Warehouse Terdistribusi


Data warehouse terdistribusi saat ini telah banyak digunakan sebagai salah satu pilihan arsitektur untuk data warehouse yang lebih andal. Pada materi ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai data warehouse terdistribusi yang meliputi definisi, kelebihan, bagan arsitektur, serta komponen-komponennya. Materi ini juga akan meninjau kembali mengenai 3 hal utama yang dilakukan oleh data warehouse, dan bentuk-bentuk data warehouse yang lainnya.

Peran Data Warehouse

1. Laporan (Report)

Pembuatan laporan merupakan salah satu kegunaan data warehouse yang paling umum dilakukan. Dengan menggunakan query sederhana, dapat diperoleh laporan per hari, per bulan, maupun per tahun sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan oleh pengguna.

2. Informasi

Informasi yang dimaksud adalah informasi eksekutif. Data warehouse dapat membuat ringkasan informasi yang penting terkait dengan tujuan membuat keputusan bisnis, tanpa harus menjelajahi keseluruhan data. Dengan menggunakan data warehouse, segala laporan dapat diringkas dan dapat diketahui segala rinciannya secara lengkap. Data warehouse juga mempermudah proses pengambilan keputusan informasi. Data pada laporan data warehouse menjadi target informatif bagi pengguna.

3. On-Line Analytical Processing (OLAP)

Dengan adanya data warehouse, semua informasi baik detail maupun hasil summary yang dibutuhkan dalam proses analisis menjadi mudah didapat. OLAP mendayagunakan konsep data multidimensi dan memungkinkan para pemakai menganalisis data hingga detailnya, tanpa mengetikkan satupun perintah SQL. Hal ini memungkinkan karena pada konsep multidimensi, data berupa fakta yang sama bisa dilihat dengan menggunakan fungsi yang berbeda. Fasilitas lain yang ada pada software OLAP antara lain fasilitas roll-up dan drill-down. Drill-down adalah kemampuan melihat detail dari suatu informasi, dan roll-up adalah kebalikannya.

Data Warehouse Fungsional

Data Warehouse Fungsional (sumber: Handbook Data Warehouse oleh I Putu Agus Eka Pratama)

Data warehouse fungsional dibuat berdasarkan fungsi-fungsi operasional pada perusahaan. Fungsi operasional merupakan basis data yang diperoleh dari kegiatan sehari-hari (transaksional, berupa sistem informasi, aplikasi, file, atau berkas). Data warehouse dibuat lebih dari satu dan dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan seperti fungsi keuangan (financial), marketing, personalia, dan lain-lain. Keuntungan dari bentuk data warehouse ini adalah sistem yang mudah dibangun dengan biaya murah. Kerugiannya adalah adanya risiko kehilangan konsistensi data dan terbatasnya kemampuan dalam pengumpulan data bagi pengguna.

Data Warehouse Terpusat

Data Warehouse Terpusat (sumber: Handbook Data Warehouse oleh I Putu Agus Eka Pratama)

Sekilas, data warehouse terpusat terlihat mirip dengan data warehouse fungsional. Namun pada bentuk ini, sumber data dikumpulkan terlebih dahulu dalam satu tempat terpusat, kemudian baru disebar ke dalam fungsinya masing-masing sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Data warehouse terpusat umumnya digunakan oleh perusahaan yang belum memiliki jaringan eksternal (luar). Keuntungan dari bentuk data warehouse ini adalah data menjadi benar-benar terpadu karena konsistensinya yang tinggi. Kerugiannya adalah memerlukan biaya yang mahal serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk membangunnya (memerlukan lebih banyak pertimbangan dari sisi infrastruktur, data mart, QoS, dll).

Data Warehouse Terdistribusi

Data Warehouse Terdistribusi (sumber: Handbook Data Warehouse oleh I Putu Agus Eka Pratama)

Pada data warehouse terdistribusi, digunakan gateway sebagai jembatan penghubung antara data warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem yang beraneka ragam. Sistem terdistribusi ini memungkinkan perusahaan dapat mengakses sumber data yang berada di luar area perusahaan (eksternal). Keuntungannya dari bentuk data warehouse ini adalah datanya tetap konsisten karena data telah mengalami proses sinkronisasi sebelum digunakan sehingga lebih andal. Kerugiannya adalah lebih kompleks untuk diterapkan karena sistem operasi dikelola secara terpisah. Biayanya juga termasuk paling mahal jika dibandingkan dengan dua bentuk data warehouse lainnya. Namun, bentuk inilah yang paling banyak diterapkan di perusahaan maupun instansi.

Komponen pada Data Warehouse Terdistribusi 

Komponen-Komponen pada Data Warehouse Terdistribusi (sumber: Handbook Data Warehouse oleh I Putu Agus Eka Pratama)

Komponen-komponen yang ada pada data warehouse terintegrasi antara lain sebagai berikut.
1. Operational Data → Berperan dalam menangani sumber-sumber data transaksional perusahaan.
2. Load Manager → Berperan sebagai front-end untuk ekstraksi data dan load data.
3. Warehouse Manager → Berperan dalam manajemen data dalam data warehouse.
4. Query Manager → Berperan sebagai back-end pada user, bukan query pada data (menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna terhadap data).
5. End-user Access Tools → Berguna untuk pengguna akhir sesuai dengan kebutuhan mereka terhadap data warehouse (data, informasi, report, analisis, keputusan, dll) yang meliputi reporting and query tools, application development tools, Executive Information System (EIS) tools, Online Analytical Processing (OLAP) tools, dan data mining tools.


Daftar Pustaka

I Putu Agus Eka Pratama. Handbook Data Warehouse. Penerbit Informatika. Bandung. 2017) 

Pemaparan materi pertemuan Pertama tentang “Data Warehouse dan Integrasi Data” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

Popular posts from this blog

Data Warehouse dan Integrasi Data

  Nama                : I Nyoman Jyotisa NIM                        : 1905551092 Matakuliah          : Data Warehouse Nama Dosen      : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Data Warehouse dan Integrasi Data Pada artikel kali ini kita akan membahas Data warehouse dalam konteks integrasi data yang terjadi didalamnya. Ada empath al yang akan dibahas yaitu integrasi berupa penjelasan tentang data, aplikasi dan middleware kemudian membahas integrasi data, tujuan integrasi data pada data warehouse dan terkahir adalah perbandingan skema relasional dengan data muti dimensi. Integrasi Integrasi adalah konsep yang diterapkan dalam banyak bidang, mulai dari sosial, politik, budaya, hingga ekonomi. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan. Integrasi dalam banyak bidang keilmuan diartikan secara kasar sebagai suatu bentuk penyatuan elemen-elemen yang berbeda karakter dan klasifikasinya berdasarkan konsep, paradigma, da

Arsitektur Data Warehouse

Nama                : I Nyoman Jyotisa NIM                        : 1905551092 Matakuliah          : Data Warehouse Nama Dosen      : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Definisi Data Warehouse      Definisi data warehouse menurut Bill Inmon yaitu Data warehouse sebagai konsep database unutk menggudangkan data dari beragai sumber data dengan dormat yang berbeda, dimana memiliki 6 sifat utama, subject oriented, integrated, process oriented, time variant, accessible, non volatile.      Menurut Ralph Kimball, Data warehouse itu mengumpulkan data dari sumber data transaksional sesuai dengan keutuhna pengguna dan disana ada proses query dan analisa data, kemudian akan masuk kedalam OLAP (On Line Analytical Processing)      Dari kedua definisi tersebut, Data warehouse bisa dikatakan hampir sama dengan database pada umumnya, bedanya yaitu pada database biasa, sumber datanya bisa dikatakan hanya dari satu sumber, sedangkan